Rabu, 24 Agustus 2011

SIAPAKAH YANG DISEBUT “AHLUL-BAIT”


Istilah”Ahlul-Bait” berasal dari firman Allah SWT, sebagaimana termaktub dalam Al-Qur`anul-Karim Surah Al-Ahzab 33 :

انّمايريدالله ليذهب عنكم الرّجس أهل البيت ويطهّركم تطهيرا

Sesungguhnya Allah hendak menghapuskan noda dan kotoran dari kalian “Ahlul-Bait” dan mensucikan kalian sesuci-sucinya.
Dalam arti bahasa “Ahlul-Bait” bermakna keluarga atau anggota rumah tangga, akan tetapi dalam kaitannya dengan makna ayat tersebut, para ahli tafsir berbeda pendapat. Muhammad Jawad Maghniyah dalam kitabnya yang berjudul “Al Husein Wal Qur`an” halamn 18 -19 menerangkan: menurut riwayat ikrimah dan Azzayad ayat tersebut ditujukan khusus kepada istri Rasulullah SAW, karena penafsiran ayat tersebut dikaitkan dengan ayat sebelumnya, yaitu yang berkenaan dengan istri beliau SAW, akan tetapi sebagian besar ahli tafsir berpegang pada riwayat Abu Said Al-Khudari yang mengakatan bahwa Rasul SAW pernah menegaskan: Ayat itu turun untuk 5 orang yaitu aku sendiri, Ali, Fatimah, Al-Hasan dan Al-Husein. Berdasarkan penegasan beliau itu maka yang dimaksud dengan istilah “Ahlul-Bait” adalah 5 orang anggota keluarga Rasulullah SAW. At-Turmudzi mengetengahkan sebuah hadits yang dibenarkan oleh Jarir, Al-Hakim, Ibnu Mardaweh dan Al-Baihaqi, Hadits ini terkenal dengan nama “Haditsul-Kisa”. Kedudukan khusus “Ahlul-Bait” diperkukuh oleh kesaksian Ibnu Abbas ra yang mengatakan: “ aku menyaksikan sendira selama 9 bulan Rasul SAW secara terus menerus menghampiri tempat kediaman Ali bin Abi Thalib setiap beliau hendak bersembahyang di Masjid. Beliau SAW mengatakan: “Assalamu`alaikum warahmatullahi wabarakatuh, sungguhlah Allah hendak menghapuskan dari para “Ahlul-Bait” dan benar-benar hendak mensucikan kalian. Marilah bersembahyang semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya Pada kalian”. Kesaksian Ibnu Abbas ra diperkuat oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Mardawih berdasarkan kesaksian Abul-Hamra yang mengatakn: “Selama 8 bulan di Madinah aku menyksikan tiap kali Rasulullah SAW keluar hendak melaksanakan Shalat di Masjid, beliau selalu menghampiri Ali bin Abi Thalib dirumahnya, sambil perpegang pada pintunya, beliau SAW  berucap: “Marilah bersambahyang, sungguhlah bahwa Allah SWT hendak menghapuskan kotoran dari kalian hai “Ahlul-Bait” dan Dia benar-benar hendak mensucikan kalian”. Sebuah hadits yang berasal dari Abu Hurairah ra, diriwayatkan oleh Al Hakim, Abu Ya`la, Abu Na`im dan Addailamy, bahwasanya Rasulullah SAW pernah bersabda:

خيركم خيركم لأهلي من بعدي

Yang terbaik diantara kalian ialah yang terbaik perlakuannya terhadap “Ahlulu-Baitku” setelah aku kembali keharibaan Allah. Demikian juga At-Thabraniy dalam kitabnya yang berjudul “Al-Kabir” dan Ibnu Hajar dalam kitabnya “Asshawa`iqulmughriqah”, kedua-duanya meriwiyatkan sebuah hadits berasal dari Abu Sa`id Al-Khudhariy ra yang mengakatan, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

انّ لله عزّوجلّ حرمات ثلاث. من حفظهنّ حفظ الله أمر دينه ودنياه, ومن لم يحفظهنّ لم يحفظ الله شيئا: حرمة الإسلام, وحرمتي, وحرمة رحمي

Sesungguhnyalah bahwa bagi Allah ada tiga hurumat-yakni tiga perkara yang tidak boleh dilanggar, barang siapa bisa menjaga tiga perkara tersebut, niscaya Allah akan menjaga urusan agamanya(Akhiratnya) dan urusan dunianya. Barang siapa tidak menjaga baik-baik tiga perkara tersebut maka tidak ada suatu apapun baginya yang mendapat perlindungan Allah. Tiga hurumat itu ialah: Hurumatul Islam(yakni kewajiban terhadap  agama islam), hurumatku(yakni kewajiban terhadap Rasulullah SAW) dan hurumat rahimku(yakni kewajiban terhadap “Ahlul- Bait” atau keluarga beliau SAW). Imam Muslim dalam Shahihnya bab “Fadha`il Ahlul-Bait” mengatakan bahwa ayat 33 Surah Al Ahzab ditujukan kepada Muhammad Rasulullah SAW, Ali bin Abi Thalib, Siti Fatimah Azzahra dan dua orang puteranya yaitu Al-Hasan dan Al Husein  radhiyallahu`nhum. Penegasan seperti itu dapat kita temukan juga dalam berbagai kitab antara lain: “Mustadrakusshahihain”, “Ad Dur Al Mantsur” tulisan As Syuyuthi, “Kanzul `Ummal”, “Sunah At Turmudziy”, “Tafsir At Thabraniy”, “Khasha`is an Nasa`iy”, “Tarikh Baghdad”, “Al Isti`ab”, “Ar Riyadh Annahdharah”, “Musnad Abi Dawud”, “Asad Al Ghabah” dan lain lain. Penulis tafsir “Al Manar” Syeikh Muhammad Abduh, dalam manafsirkan ayat 18 surah Al An`am antara lain mengatakan, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

كلّ ولدأدم فإنّ عصبتهم لأبيهم ما خلا ولد فاطمة, فإنّي أنا أبوهم وعصبتهم

Semua anak adam bernasab kepada orang tua lelaki(ayah mereka), kecuali anak-anak Fatimah, akulah ayah mereka dan akulah yang menurunkan meraka. Dari hadits tersebut  jelaslah, bahwa putera puteri Fatimah Azzahra ra semuanya adalah anggota “Ahlul-Bait” Rasulullah SAW. Hal itu lebih ditegaskan lagi oleh sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhariy dalam kitab “Al Ahkam”, dan oleh Imam Muslim dalam kitab “Al Imarah”. Yaitu hadits-hadits yang menerangkan bahwa Rasul SAW sambil menunjuk kepada dua orang cucunya Al Hasan dan Al Husein menyatakan:

إبنان هذان, يشير إلى الحسن والحسين, إمامان قاما أوقعد

Dua orang puteraku ini adalah Imam-Imam, baik disaat mereka sedang duduk ataupun sedang berdiri. Dari keterangan-keterangan tersebut diatas semuanya, kiranya jelaslah sudah, bahwasanya yang dimaksud dengan istilah “Ahlul-Bait” dalam surah Al Ahzab ayat 33 ialah anggota-anggota keluarga Rasulullah SAW yaitu: Imam Ali bin Abi Thalib, isteri beliau Fatimah Azzahra puteri bungsu Rasulullah SAW, A Hasan dan Al Husein radhiyallahu `anhuma. Penafsiran dan definisi(ta`rif) tersebut sepenuhnya didasar pada ucapan-ucapan Rasulullah SAW sendiri, sebagaimana diriwaytkan oleh Hadits-Hadits shahih. Dengan perkataan lain yang lebih tegas ialah: “Rasulullah sendirilah yang menafsirkan Ayat 33 Surah Al Ahzab. Sedangkan beliau SAW adalah seorang Nabi dan Rasul yang oleh Allah SWT  dinyatakan dalam Al Qur`anul Karim Surah An Najm:2-4:

ما ضلّ صاحبكم وما غوا. وما ينطق عن الهوى. إن هو إلاّ وحي يوحى

Sahabat kalian(yakni Muhammad Rasulullah SAW) tidak sesat dan tidak keliru. Ia tidak mengucap sesuatu menurut hawa nafsu. Apa yang diucapkannya adalah wahyu yang diwahyukan Allah SWT. Beruntunglah orang-orang yang memelihara hubungan baik dengan “Ahlul-Bait”, kaum kerabat Rasulullah SAW dan keturunan mereka. Bahagialah orang-orang yang dengan syafa`at Rasulullah SAW akan memperoleh hidup kekal diakhirat. Alangkah nikmatnya  orang-orang yang dengan keridhoan Allah SWT dan Rasul-Nya SAW memperoleh kasejahteraaan hidup didunia dan akhirat.

اللهمّ صلّ على سيّدنا محمّد وعلى آله وأزواجه وذريته وأصحابه وبارك وسلّم اجمعين

Tidak ada komentar:

Posting Komentar